CITRA JURNALISNEWS.COM
CIANJUR, Camat Cibeber Indra sunggara bersama Yana Mulyana Kepala Desa Cikondang Kec. Cibeber Kab. Cianjur menyebut Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) Desa Cikondang tidak berjalan dengan baik karena begitu banyak kendala dan permasalahan selain masih perlu peningkatan SDM dalam pengelolaannya.
Yana Mulyana memaparkan sejauh mana keefektifan terkait TPS3R. Memang banyak kendala yang terjadi di lapangan saat ini,” kata dia kepada Crew Media, Senin (20/11/23).
Karena, lanjut dia, seyogyanya TPS3R itu tidak lempar tugas, karena Desa Cikondang sebagai penerima manfaat. Sementara yang terjadi di lapangan adalah belum maksimalnya fungsi dari TPS3R.
Yana Mulyana mengungkapkan, saat ini banyak kendala di lapangan, seperti perhitungan-perhitungan yang meleset karena harus dihidupi sendiri oleh pemerintah desa. Pasalnya kesepakatan beban biaya operasional yang semula di ambil dari iuran bersama warga masyarakat tidak berjalan dengan baik, sehingga sementara tidak bisa diolah dan dikirim ke TPA.
Dulu itu kan ada uang stimulus, operasional awal. Pada pelaksanaannya uang itu dipake untuk gaji upah, sehingga dalam hitungan enam bulan stimulus itu habis, dan hampir bisa dipastikan tidak berjalan,” katanya
Nah itu sebetulnya yang tidak diharapkan, yang seharusnya stimulus itu modal kerja, bukan untuk penggajian sebetulnya. Tapi kita coba perbaiki, sayang ini tempat sudah ada, izinnya sudah keluar, mesin pengelolanya sudah ada, tinggal bagaimana merefresh,” tambahnya.
Selain terkendala Anggaran desa dan kurang nya SDM terkait pengelolaan sampah, ada Kendala lain , yaitu Jarak TPS3R cukup jauh karena akses jalan harus memutar melewati desa lain bahwa melewati kecamatan lain terlebih dahulu ditambah posisi TPS3R tidak pada tempat yang pas karena berada di pinggir hutan yang dmana pada saat itu harus dibangun diatas tanah desa, sehingga berada yaitu jauh dari masyarakat.
sementara itu Camat Cibeber indra sunggara telah meninjau dan mengevaluasi TPS3R yang berlokasi di Desa Cikondang serta akan terus mendorong dan ikut memberikan dukungan penuh terhadap rencana desa yang akan merevitalisasi TPS3R menjadi tempat budidaya magot.
"Secepatnya pihak desa cikondang akan menggunakan Anggara dana desa untuk mengoperasikan kembali dengan merevitalisasi TPS3R ke budidaya magot, karena sudah dibangun menggunakan anggaran yang cukup besar," sebutnya.
“Karena ranahnya di LKH, dan desa ini merupakan penerima manfaat. maka bangunan TPS3R yang menelan biaya sekitar Rp600 jt harus berfungsi dan dimanfaatkan dengan baik,” ujarnya.(Rustama/Khoer_Azis)